Nilai tukar rupiah pada Selasa (23/11/2021) jatuh 0,06% ke Rp 14.258 per dolar Amerika Serikat (AS). Inflasi di AS yang semakin tinggi mendorong kekhawatiran pasar dan mendorong rupiah semakin terpuruk. Kondisi ini dikhawatirkan akan mendorong perubahan kebijakan moneter lebih cepat.
"Pasar juga wait and see terhadap kebijakan lanjutan yang akan ditempuh The Fed setelah Jerome Powell terpilih kembali sebagai ketua The Fed," terang ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri, Selasa (23/11/2021). Analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan, volatilitas rupiah masih akan terjadi beberapa hari ke depan dengan kecenderungan melemah. "Ini juga karena pasar tengah menanti rilis data PDB dan Indeks Harga Belanja Personal AS," ujar Lukman.
Selain itu, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh antisipasi penutupan bursa saham AS yang umumnya cukup fluktuatif pada hari Thanksgiving. Menurut Lukman, situasi ini kemungkinan juga berimbas ke rupiah. Ia memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak pada rentang Rp 14.225 per dolar AS Rp 14.325 per dolar AS.
Sedang Reny memperkirakan pergerakan rupiah ada pada level Rp 14.205 per dolar AS Rp 14.285 per dolar AS.